Candi Candi Indah Di Yogyakarta

  Candi Prambanan

 Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sebagian lokasi candi Prambanan berada di Kabupaten Sleman dan sebagian di Kabupaten Klaten. Lokasi candi Prambanan mudah untuk ditemukan karena dekat dengan jalan raya Jogja-Solo, sehingga akses transportasi juga mudah dijangkau.


 

 Candi Prambanan diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-9, pada masa pemerintahan Raja Balitung Maha Sambu dari Wangsa Sanjaya. Meskipun belum bisa dipastikan tahun pendiriannya dan siapa yang memerintahkan pembuatannya, dugaan tersebut didasarkan pada prasasti Syiwagrha yang ditemukan di Prambanan. Kini prasasti tersebut disimpan di Museum Nasional di Jakarta.

 Di dekat candi Prambanan terdapat tempat untuk menggelar pertunjukan Sendratari Ramayana. Ada dua lokasi yaitu indoor dan outdoor. Dua lokasi ini menawarkan pengalaman yang berbeda bagi penikmat pertunjukkan seni.

  Candi Ijo

 Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam. Meski bukan daerah yang subur, pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati.




 Mengunjungi candi ini, anda bisa menjumpai pemandangan indah yang tak akan bisa dijumpai di candi lain. Bila menghadap ke arah barat dan memandang ke bawah, anda bisa melihat pesawat take off dan landing di Bandara Adisutjipto. Pemandangan itu bisa dijumpai karena Pegunungan Seribu tempat berdiri candi ini menjadi batas bagian timur bandara. Karena keberadaan candi di pegunungan itu pula, landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.

 Setiap detail candi menyuguhkan sesuatu yang bermakna dan mengajak penikmatnya untuk berefleksi sehingga perjalanan wisata tak sekedar ajang bersenang-senang. Adanya banyak karya seni rupa hebat tanpa disertai nama pembuatnya menunjukkan pandangan masyarakat Jawa saat itu yang lebih menitikberatkan pada pesan moral yang dibawa oleh suatu karya seni, bukan si pembuat atau kemegahan karya seninya.

  Candi Barong

 Disebut Candi Barong karena di bangunan candi terdapat ukiran yang berbentuk menyerupai Barong atau Singa. Pada awal ditemukan, kondisi candi bercorak Hindu ini sudah sangat hancur kemudian berhasil dilakukan pemugaran yang memakan waktu kurang lebih 5 tahun dan selesai pada tahun 1992.




 Kompleks Candi Barong cukup luas dengan konstruksi candi berupa punden berundak 3 tingkat. Jika anda datang ke sini pintu masuk berada di sebelah barat bangunan. Pada tingkat pertama kita akan melihat beberapa candi yang berdiri namun kebanyakan sudah tidak lengkap hanya tersisa alasnya saja. Pada tingkat kedua, berupa area candi yang terbuka dengan beberapa batuan candi kecil yang berdiri. Di area ini kita seakan dibawa ke pelataran istana megah di masa lalu. Sedangkan di area ketiga terdapat dua candi cukup besar 

 Selain menawarkan arsitektur bangunan candi yang sangat luar biasa, lokasi candi yang berada dalam ketinggian 199 mdpl sekaligus memberi pemandangan area candi yang asri. Sekeliling Candi Barong berupa area padang rumput yang hijau dan luas.


  Candi Plaosan


 Candi Plaosan yang merupakan candi Buddha ini oleh para ahli diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, yaitu pada awal abad ke-9 M. Salah satu pakar yang mendukung pendapat itu adalah De Casparis yang berpegang pada isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M).




 Candi Plaosan adalah candi Budha yang terletak di Dukuh Plaosan Desa Bugisan Kecamatan Prambanan. Candi ini terdiri atas dua candi utama yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Relief ukiran yang terletak di bagian selatan candi menggambarkan tentang laki-laki dan candi yang lain menggambarkan tentang wanita.

Candi Plaosan Lor terdiri dari dua candi utama dengan tinggi 21 meter. Panjang tembok yang mengelilingi candi sepanjang 50 meter dan lebar 14 meter. Di tembok ini terdapat gambar Bodhisattva, Kinnara dan beberapa dewa perempuan.


 


 

 

 




Komentar